Cerpen Terbaik 2020 (language)
Languange
Oleh Indah
Satriani
Gadis bertubuh gembul itu tampak masih sibuk
dengan laptop nya. Matanya memiliki lingkar hitam. Tampak sekali bahwa ia
kurang tidur. Sesekali tanganya terulur mengambil cemilan yang tergeletak
pasrah di sampingnya.
Kruk-kruk-kruk!
Suara kunyahan mulut terus saja menggema di
kamar kos sepi gadis itu. Mengisi malam yang sunyi dan perpaduan serasi antara
mesin ketik laptop dan bunyi kunyah.
‘Sawadikhrap’ gumam gadis itu sembari
mengerutkan kening.
“artinya apa ya?”
gumamnya lagi, ia buru-buru membuka kembali kamus bahasa Thailand. Tiba-tiba
kepalanya mengangguk. “ooo ... artinya halo.”
‘Diichan che Paul khrap’ (Nama Saya Paul)
‘Tuk khon pokati riak diichan wa Paul khrap’ (orang biasa manggil saya Paul)
Gadis itu terus saja membaca percakapan dua
orang dalam bahasa Thailand, sesekali dia tertawa karena menurutnya lucu saat
dia mengucapkan kalimat dalam bahasa Thailand. Apalagi saat ini dia masih dalam
tahap belajar, amatir bray!
“Sttt berisik banget sih!”
Gadis gembul itu menoleh ke belakang. Disana
teman satu kost nya terbangun dari tidurnya. Matanya menatap nyalang ke
arahnya, membuat gadis gembul itu bergidik.
“Jangan ribut
kenapa sih! Gue ngantuk parah nih! Lo belajar bahasa Thai nya besok aja, atau
gue suruh tidur di luar lo!” ancam gadis mungil itu sembari menunjuk ke arah
pimtu kost.
“Iya.” Patuhnya.
Bagaimana dia tidak takut, uang sewa kost
bulan ini teman kost nya yang membayar, karena dia tidak punya uang lagi untuk
bayar uang kost, sebab uangnya sudah digunakan untuk membeli kamus bahasa Thai
yang mahalnya luar biasa.
“Awas ya lo kalo
ribut lagi Andisra!”
“Hem....” Andistra memilih mengangguk patuh.
“Bagus! Dah
sekarang mending lo tidur, kan besok lo ada kuliah pagi, dosen killer tuh!”
Andisra langsung membelalakkan matanya, ia
baru ingat bahwa besok ada kelas pagi dan yang masuk adalah dosen tersadis di
sekolah itu. Ya ... walaupun tampan.
“Anjir! Baru
ingat gue!” gerutu Andesra kacau.
“Gimana lu mau
ingat, toh dikepala lo cuman belajar languange
... languange ...”
“Ckckck ini juga
demi nilai kepenulisan gue kali!” ujar Andesra kesal.
“Bomat ah, gue
mau bocan dulu!”
Setelah mengucapkan itu, Dewta selaku teman
sekamar Andesra langsung tumbang lagi ke tempat tidur. Melanjutkan mimpinya
yang sempat tertunda karena gangguan dari Andesra. Selanjutnya disusul Andesra
yang juga mulai merasa mengantuk!
bagaimana tidak! Saat ini adalah pukul 00:00!
Harapan Andesra saat ini adalah, dia mampu
berbahasa Thailand walau hanya di dalam mimpi.
SELESAI
Tinggalkan jejak berupa kritik, saran dan komentar guys dibawah. Karena komentar kalian akan sangat membantu untuk penciptaan cerpen selanjutnya yang lebih baik lagi. Terima kasih karena sudah mampir.



Komentar
Posting Komentar