Motivasi Terbaik : Kaptus dan Manusia
Kaptus dan Manusia
Oleh Indah Satriani
Dibuat untuk IniKreatif Publishing (NPH 24) sebagai pemenuhan tugas Kuis Naga Buta.
Banyak orang bilang kalau hidup itu penuh warna. Benarkah adanya? Lantas bagaimana jika hidup penuh dengan luka? Masih bisakah dinamakan penuh warna?
Bukankah kaptus itu terlihat cantik saat dipadukan dengan bunga yang mekar diatasnya? Kita tentu tahu bagaimana cara hidup kaptus. Gersang dan hidup di lahan yang tandus. Tapi itu dulu, sebab saat ini... bahkan kaptus berhasil memecah rekor menjadi tanaman hias yang paling dicari orang.
Ketika aku menulis ini, aku tidak memintamu untuk menjadi tanaman itu. Akan tetapi, aku memintamu untuk belajar bersama, tentang kaptus yang bahkan dianggap bukan apa-apa oleh banyak orang, dulunya.
Kaptus mampu melindungi dirinya. Kaptus mampu menyembunyikan lukanya. Kaptus juga berhasil mengindahkan semuanya. Bukankah aku benar?
Jika kau belum paham. Biar ku perjelas filosofinya. Agar kau mengerti, seberapa miripnya tanaman itu dengan manusia-manusia bumi.
Pertama, kaptus memiliki duri. Ia melindungi dirinya dari tangan-tangan jahil manusia. Setidaknya, ketika orang berhasil merusak tubuhnya, dia sudah mencoba, bukan pasrah begitu saja.
Kedua, kaptus tampak jahat dan kuat diluar. Banyak manusia yang membenci dirinya. Jika bisa, mereka akan membunuh tanaman itu tanpa ampun. Akan tetapi, lihatlah si kaptus, bukankah dia tetap tegak berdiri di tanah yang gersang? Padahal di dalam tubuhnya, mungkin dia kesakitan sebab kurangnya pasokan air yang bisa ia hirup dari tanah. Sekuat apapun kaptus, ia tahu kelak ia akan mati juga. Tentu takut juga mendominasi.
Ketiga, lihatlah perjuangan kaptus sebab memilih untuk tetap berkembangbiak walaupun berkali-kali berusaha dimusnahkan manusia. Dan akhirnya, kini dia yang di angung-agungkan. Menjadi tanaman hias yang paling dicari, bahkan dimodifikasi agar menjadi lebih indah.
Teman, hidup terus berjalan. Kita tidak akan berjalan di tempat. Bukankah roda itu berputar? Tentu kau tahu jawabannya.
Teman, kau harus kuat. Sekalipun luka di tubuhmu menjadi lebih koyak, tentu suatu saat akan ada obat. Percayalah, kelak kalimat "baik-baik saja" akan juga hinggap di hidupmu. Tuhan itu Maha Adil. Dia tahu kapan jadwal setiap hamba-Nya harus bahagia.
Kota Dingin, 04 November 2020




Komentar
Posting Komentar