Cerita Pendek: Pelangi dan Momen yang Tidak Bisa di Ulang!

 

Pelangi dan Momen yang Tidak Bisa di Ulang

Oleh Insa

    Hari ini Senin tanggal 13 November 2023, kampus kuning dan momen terakhir temu kader LDF Al-Mizan dan Iftar Jamai terakhir di tahun 2023. Tentunya bersamaan dengan jabatanku sebagai Ketua Bidang Tarbiyah Islamiyah akan segera usai bulan dua belas nanti. Hmm… sebenarnya agak kurang suka sih kalau bicara tentang perpisahan, sebab semakin dekat menuju MPP (Musyawarah Pergantian Pengurus) aku semakin merasakan jika perpisahan itu sudah dekat sekali. Bukan apa-apa, aku hanya merasa setelah ini aku sudah tidak di Banda Aceh lagi, tentu saja untuk berkecimpung lebih lama di lembaga sudah tidak memungkinkan. Namun ini masih perasaan aja loh ya, doain semoga masih bisa lebih lama di Banda Aceh.

    “Lupa tadi suruh baca tilawah, doa aja nanti boleh?” tanya Mahyar di kolom chat grup kegiatan kolaborasi kami. Lah iya emang iya gak ada tilawah? Sumpah aku sama sekali ngga sadar kalau pembacaan tilawah di hari itu tidak dilakukan.

    “Boleh…Gapapa, Dek. Udah terlanjur.” Balasku di kolom chat.

    Kajian sore itu berlangsung selama satu jam kurang lebih, pembahasanya bagus sebab tentang meneladani sifat Rasulullah. Wajar juga sih, sebab kegiatan ini juga merupakan kolaborasi dengan Bidang Syiar, istilahnya sekalian merayakan maulid nabi gitu.

    “Oke kita cukupkan kajian kita hari ini ya, berhubung hari ini kalian juga ada iftar atau buka puasa…bla bla bla”

    Jleb. Agak nyentil ketika ustad Fitra menyinggung buka puasa hehe, berhubung kami banyak yang tidak puasa dan aku juga sedang tidak bisa puasa. Kami bahkan menggilir keripik ubi di depan beliau. Bahasa gaulnya ngemil keripik ubi di hadapan beliau sambil mendengar kajian wkwkw. Jadi puasa yang bagian mana? mwueheheh

    Senin sore kala itu, hujan baru saja mengguyur bumi. Masih tersisa rintik-rintik kecil dan bau hujan tentunya. “Hati-hati husnul!” teriakku pada Husnul yang pamit pulang duluan karena rumahnya jauh dari kampus.

    “Iya, Kak.” Husnul membalas sambil melambaikan tangan, tentunya dengan senyum manis juga di wajahnya seperti biasanya. Husnul adalah sekertaris bidang II Tarbiyah Islamiyah, dan adik letingku dari jurusan Ekonomi Akuntansi.

    Kalian tahu? Ada yang ajaib dari langit sore ini, disana terdapat pelangi yang cantik sekali. Kami sempat berhenti di jalan dekat gerbang keluar kampus hanya sekadar untuk mengabadikan pemandangan indah itu dan menunggu teman-teman yang lain. Oh iya, aku lupa memberitahu kalau sore ini kami ada iftar jamai (Buka Puasa Bersama) juga setelah agenda tekad.

    “Ini kita gak papa kan kalau lihat itu?” tanya Fadhila dengan wajah cengegesan

    “Gapapa kecuali kalau ditunjuk wkwk,” sambung seseorang di belakangku

    “Heh, mana ada. Itu mitos, buktinya jari kita gak putus dek,,” kataku sambil tertawa. Memang sih dulu ada mitos yang katanya kalau nunjuk pelangi jari kita bakal putus wkwkwk atau Pelangi itu jelmaan dari naga yang minum air hmm….

    Masih cengengesan, aku menoleh kebelakang, memastikan motor teman-teman lain sudah menyusul kemari, dan ya! Mereka sudah dekat dengan kami. Aku kembali melihat langit sambil menunjuk langit yang masih bagus dengan pelangi disana, mereka berdecak kagum setelah memfokuskan pandang pada apa yang aku tunjuk.

    “Akhirnya kalian mengabadikan foto semua ya disini,” Kata bg Ayash di atas motornya yang masih terus berjalan menuju gerbang keluar diikuti motor ikhwan lain.

    Akhirnya kami pun mulai bergerak menuju tempat iftar sore itu.

….

    Iftar pun berlangsung seperti biasanya. Hanya satu yang beda, kami tidak ada sesi taaruf lagi seperti dulu, toh kami sudah saling mengenal semuanya. Jadi sesi taaruf diganti menjadi sesi tanya jawab dan bercanda ria saja, namun tetap lumayan menyenangkan. Penutup hari ini, kami foto bersama dan pulang.

    Semangat terus untuk kalian para mujahid dan mujahidah dakwah, jangan lelah di jalan ini, semoga tetap istiqomah. Pesan ini untuk kakak dan untuk kita semua. Salam Perjuangan!



Komentar

Postingan Populer