Be A Great Muslimah: Wanita adalah Ibu Akhir Zaman!

 13 November 2024 | Artikel Seri Be A Great Muslimah

Oleh: Andhara Davina Putri Utami dan   Aurellia Nabila

-----------------

Ungkapan wanita adalah ibu akhir zaman sering kali diartikan sebagai gambaran betapa pentingnya peran wanita di masa sekarang atau menjelang akhir zaman. Dalam berbagai perspektif, wanita sering dianggap sebagai sosok yang memegang peran utama dalam menjaga, membimbing, dan membentuk karakter generasi mendatang.

Di tengah arus perubahan zaman yang tak terbendung, wanita memiliki peran istimewa yang begitu kuat dan tak tergantikan: menjadi ibu akhir zaman. Dengan hati yang hangat dan tekad yang teguh, ibu-ibu masa kini menghadapi tantangan globalisasi, kecanggihan teknologi, serta derasnya arus budaya yang kian berubah. Mereka tidak hanya merawat dan membesarkan anak-anak, tetapi juga membimbing keluarga di tengah era yang penuh ketidakpastian. Sosok ibu akhir zaman adalah penjaga nilai-nilai luhur dan penerang jalan di tengah gelapnya tantangan masa depan, menguatkan keluarga dan masyarakat dengan kasih yang tak lekang oleh waktu.

"Wanita Tangguh: Peran Ibu di Akhir Zaman dalam Membangun Generasi Masa Depan"

Wanita dianggap sebagai "ibu akhir zaman" karena mereka memiliki pengaruh yang sangat besar dalam mendidik anak-anak yang nantinya akan menjadi generasi penerus. Hal ini mengandung pesan bahwa di tengah berbagai tantangan dan perubahan yang semakin kompleks, wanita, khususnya para ibu, memiliki peran kunci dalam menjaga nilai-nilai dan moralitas, serta dalam membentuk generasi yang lebih baik.

Islam menaruh perhatian khusus kepada kaum perempuan. Selain menyamakan mereka dalam beberapa aspek kehidupan dengan kaum lelaki, dalam beberapa hal juga ada hukum-hukum yang spesifik untuk kaum perempuan. Dalam kaitan akhir zaman, Islam juga memberikan tuntunan khusus untuk diperhatikan kaum perempuan. Dalam salah satu haditsnya Nabi saw menyebutkan bahwa populasi perempuan di akhir zaman akan lebih banyak daripada lelaki sampai 50 : 1. Imam al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Anas ibn Malik ra:

مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يَقِلَّ الْعِلْمُ وَيَظْهَرَ الْجَهْلُ وَيَظْهَرَ الزِّنَا وَتَكْثُرَ النِّسَاءُ وَيَقِلَّ الرِّجَالُ حَتَّى يَكُونَ لِخَمْسِينَ امْرَأَةً الْقَيِّمُ الْوَاحِدُ

Di antara tanda kiamat adalah sedikitnya ilmu, tampaknya kebodohan, tampaknya perzinaan, banyaknya perempuan dan sedikitnya lelaki, sehingga 50 perempuan diurus seorang lelaki (Shahih al-Bukhari bab raf’il-‘ilm wa zhuhuril-jahl no. 81; Shahih Muslim bab raf’il-‘ilm wa qabdlihi no. 6957).

Al-Hafizh Ibn Hajar menjelaskan bahwa maksud hadits ini adalah pada akhir zaman, Allah swt menjadikan kaum ibu sedikit melahirkan anak lelaki dan banyak melahirkan anak perempuan sehingga jumlahnya 50 perempuan : 1 laki-laki. Dan ini menurut beliau ada korelasinya dengan sedikitnya ilmu dan tampaknya kebodohan yang menjadi tanda umum dekatnya hari kiamat (Fathul-Bari bab raf’il-‘ilm wa zhuhuril-jahl). Hal tersebut bisa dimaklumi karena memang daya gerak perempuan dalam mengembangkan dan mengajarkan ilmu tidak akan seleluasa kaum lelaki.

Wanita merupakan makhluk yang dikodratkan oleh Sang Khalik sebagai perantara lahirnya manusia di bumi ini. Wanita diberi kelebihan untuk bisa mengandung, melahirkan, memelihara calon manusia dan mendidiknya.Tugas kaum ibu, sungguh suatu tugas yang tidak ringan. Allah SWT telah menentukan kodrat wanita yang berat itu, namun kadangkala kaum Adam kurang mau memahami. Secara fisik dan rohani memang wanita dipersiapkan memiliki kesanggupan Wanita sebagai ibu adalah pendidik paling utama bagi manusia. Kaum ibu yang ideal tidak sekedar dapat mengandung, namun seorang ibu harus berkualitas. Anak-anak mereka tidak cukup dijamin kebutuhan jasmaninya, namun rohaninya juga lebih penting.

Di tengah pergeseran nilai dan perubahan global yang pesat, peran wanita, khususnya sebagai ibu, semakin penting. Istilah "ibu akhir zaman" seringkali dikaitkan dengan pandangan bahwa kita saat ini hidup dalam fase akhir zaman, di mana tantangan sosial, moral, dan spiritual semakin kompleks. Dalam konteks ini, peran ibu dianggap sebagai kunci dalam membentuk generasi yang kuat, tangguh, dan berakhlak baik. Seorang ibu dapat menjadikan anak-anaknya menjadi orang yang baik sebagaimana seorang ibu bisa menjadikan anaknya menjadi orang yang jahat.

Baik buruknya seorang anak, dapat dipengaruhi oleh baik atau tidaknya seorang ibu yang menjadi panutan anak-anaknya.Disinilah letak peranan wanita sebagai ibu, cukup berat menuntut rasa tanggung jawab yang tidak ringan. Berhasil tidaknya generasi yang ideal ada di tangan kaum wanita. Tidaklah berlebihan apabila Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam memberi penghargaan terhadap kaum ibu, sebagaimana dalam Hadits Riwayat Imam Ahmad, bahwa Rasulullah bersabda:”Surga itu berada di bawah telapak kaki para ibu”.

Oleh karena itu, berbahagialah wahai kaum wanita, karena kepadamulah telah dipercayakan tugas mulia oleh Sang Maha Pencipta, bahwa dari rahimmu yang subur akan lahir putra-putri generasi penerus. Karenanya menjadi kewajiban, tidak hanya mendidiknya sekedar dengan limpahan materi dan benda-benda kebutuhan hidup semata. Namun yang terpenting adalah berkatilah mereka, putra-putrimu dengan akhlak baik, budi pekerti, iman dan ketakwaan.


Sumber :

https://sulselprov.go.id/post/peran-wanita-sebagai-ibu-menurut-konsepsi-islam

https://attaubah-institute.com/perempuan-akhir-zaman-bagian-pertama/)

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer